Serat pada bahan makanan

manfaat serat adalah pada penanganan konstipasi, sembelit atau sulit buang air besar. Serat mencegah dan mengurangi konstipasi karena ia menyerap air ketika melewati saluran pencernaan sehingga meningkatkan ukuran feses. Akan tetapi jika asupan air rendah, serat justru akan memperparah konstipasi atau bahkan dapat menyebabkan gangguan pada usus besar. Tambahan dua gelas air dan enam gelas air per hari diperlukan untuk mengimbangi peningkatan konsumsi serat.
Serat dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu serat larut air dan serat tidak larut air. Serat tidak larut air contohnya serat kasar yang biasa kita lihat sebagai ampas ketika kita membuat sari buah dengan menggunakan juicer. Serat golongan ini contohnya selulosa, hemiselulosa, atau lignin. Ketiganya tidak larut dalam air dan menjadi ampas saat kita membuat sari buah.
Manfaat serat pertama diketahui di tahun 1970 an, yaitu untuk mencegah konstipasi atau sembelit. Pada penelitian-penelitian selanjutnya, serat juga diketahui membantu menurunkan kadar kholesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kholesterol baik (HDL) dalam darah. Dengan memperbanyak konsumsi serat dan menurunkan resiko terkena jantung koroner dan stroke.

0 Response to "Serat pada bahan makanan"

Posting Komentar